Selasa, 28 November 2017

Belajar Psikologi Kepribadian, Untuk mengenal Seseorang Lebih Dalam

Postingan Belajar Psikologi kepribadian ini adalah salah satu materi dari serial panduan saya yang berjudul

Panduan Sistematis Cara MEMBACA PIKIRAN ORANG (Psikologi, Bahasa Tubuh

Nah salah satu cara untuk dapat membaca orang adalah dengan mengetahui karakter atau sifat orang tersebut, dan jawabannya adalah dengan belajar psikologi kepribadian.

Belajar Psikologi Kepribadian

Psikologi kepribadian mudahnya adalah mempelajari ilmu psikologi yang mempelajari tentang kepribadian seseorang yang dalam bahasa inggris disebut personality.

Tujuan dari kita belajar ilmu psikologi kepribadian tentunya agar kita mengetahui tipe-tipe kepribadian manusia. Sehingga kita mampu memahami orang lain,

Karena apapun yang tindakan seseorang tentunya dipengaruhi oleh kepribadiannya. Dalam memutuskan untuk bersikap atau menentukan pilihan-pilihannya.

Saat kita mengerti gambaran besar tentang kepribadian manusia, kita bisa menggolongkan tipe kepribadian orang tersebut. Sehingga bisa juga kita gunakan untuk menarik kesimpulan apa sih yang sebenarnya dia pikirkan saat ini.

Membandingkan kondisi saat ini dan kepribadian orang tersebut.

Nah, bagaimana kita mengenali kepribadian orang tersebut?

A.  Apa sih kepribadian (personality) itu?

Dalam belajar psikologi kepribadian tentunya anda juga harus tahu makna kepribadian sendiri.

Yang maknanya terkadang masih rancu di benak masyarakat. Ada beberapa kata yang masih di jadikan sinonim dari kepribadian. Padahal arti mereka berbeda satu sama lain. misalnya,

Karakter (Character) berbeda dengan personality. Padahal Karakter lebih merupakan  penggambaran tingkah laku yang bisa di nilai baik buruknya, benar salahnya.

Kemudian watak (Disposition) , adalah sebuah karakter yang kentara sekali dari seseorang. Yang telah di miliki lama dan tidak berubah-ubah. Contoh, Watak anak itu pemarah.

Sifat (Traits) , adalah sebuah respon yang kita berikan pada suatu kejadian atau keadaan yang menimpa kita. Kejadian yang persis dan respon yang sama berarti itu menandakan sifat kita. Misal, sari orangnya itu mudah tersinggung.

Ciri (Type-Attribute) , ini mirip dengan sifat namun dalam stimulan (kejadian atau keadaan yang membuat kita meresponnya) yang lebih terbatas lagi, tidak dalam cakupan yang seluas sifat. Andi orangnya pemalu jika berhadapan dengan cewek.

Kebiasaan (habit), adalah sebuah tindakan yang kita lakukan berulang-ulang dari stimulan yang sama. Contoh Tono selalu saja terlambat 5 menit saat sekolah.

Nah lantas kepribadian itu apa sih? berikut ini saya temukan beberapa pengertian dari pakar yang telah di kumpulkan oleh

Psycoshare.com

Beberapa contoh definisi kepribadian:

Kepribadian adalah :

Nilai sebagai stimulus sosial, kemampuan menampilkan diri secara mengesankan (Hilgard & Marquis)Kehidupan seseorang secara keseluruhan, individual, unik, usaha mencapai tujuan, kemampuannya bertahan dan membuka diri, kemampuan memperoleh pengalaman (Stern)Organisasi dinamik dalam sistem psikofisiologik seorang yang menentukan model penyesuaiannya yang unik dengan lingkungannya (Allport)Pola trait-trait yang unik dari seseorang (Guilford)Seluruh karakteristik seseorang atau sifat umum banyak orang yang mengakibatkan pola yang menetap dalam merespon suatu situasi (Pervin)Seperangkat karakteristik dan kecenderungan yang stabil, yang menentukan ke-umuman dan perbedaan tingkah laku psikologik (berpikir, merasa, dan gerakan) dari seseorang dalam waktu yang panjang dan tidak dapat dipahami secara sederhana sebagai hasil dari tekanan sosial dan tekanan biologic saat itu (Mandy atau Burt)Lembaga yang mengatur organ tubuh, yang sejak lahir sampai mati tidak pernah berhenti terlibat dalam pengubahan kegiatan fungsional (Murray)Pola khas dari fikiran, perasaan, dan tingkah laku yang membedakan orang satu dengan yang lain dan tidak berubah lintas waktu dan situasi (Phares)

Yah, mungkin akan sedikit membingungkan. tapi intinya kepribadian adalah sesuatu tingkah laku yang unik dari diri setiap orang. Mereka lebih tanpa ada pengaruh apapun, seperti kata pepatah “udah dari sononya” hehe.

Setidaknya dalam belajar psikologi kepribadian anda tahu gambaran makna dari kepribadian itu sendiri.

B. Macam-Macam Kepribadian Manusia

Sebenarnya banyak teori tentang macam-macam kepribadian manusia. Jika anda benar-benar antusias untuk belajar psikologi kepribadian bisa anda baca di buku-buku psikologi.

Namun, kita tidak terlalu perlu menghafal kesemuanya. Karena pada dasarnya setiap ilmuwan mengumumkan teorinya berdasarkan pengamatan. Yang artinya jika anda sering mengamati seseorang kemungkinan besar pikiran bawah sadar anda akan mampu mengelompokkan tipe-tipe kepribadian seseorang.

Apa yang dilakukan ilmuwan sebagian besar hanyalah pada masalah penamaan saja.

Carl jung dengan 3 kepribadiannya.

Car Jung adalah seorang psikologis terkenal yang berasal dari swiss. Dia yang kemudian membedakan kepribadian manusia menjadi introvert, ekstrovert dan ambivert.

Anda tentunya familiar kan dengan tipe-tipe kepribadian yang diutarakan Carl Jung tersebut. Berikut gambaran besarnya,

Introvert adalah kepribadian yang sering kita sebut sebagai orang yang pendiam, tertutup, kemampuan sosialnya kurang dan sejenisnya.

Sedangkan Ekstrovert adalah kebalikan dari introvert. Dia adalah kaum dengan kemampuan sosial tinggi, mudah bergaul dan terbuka.

Tentu keduanya memiliki kelebihan masing-masing, tentu anda bisa membaca pikiran seorang introvert jika dia diajak ke suatu tempat yang ramai untuk bersosial. dan kebalikannya tentu anda akan tahu ketika seorang ekstrovert merasa bosan dengan kegiatan yang begitu-begitu saja. Dan masih banyak lainnya.

Sedangkan Ambivert adalah garis tengah dari mereka berdua. Dia bisa menjadi seorang introvert dan juga cukup ahli menjadi ekstrovert.

Hippocrates dengan 4 teori kepribadiannya.

Hippocrates adalah seorang tokoh filsuf ternama dari yunani. Dia berpendapat bahwa manusia memiliki 4 jenis kepribadian. Yaitu sanguinkolerismelankolis, dan plegmatis.

Sanguinis, lebih seperti ekstrovert. Dia ramah, selalu bersemangat, suka berbicara dan terlihat mencolok di suatu kelompok walaupun bukan tipe pemimpin, pikirannya juga sering berubah-ubah.

Koleralis sifatnya terlihat lebih keras kepala, optimis, suka memimpin dan bersemangat tapi juga penuh emosional.

Melankolis lebih sensitif, tetapi juga analis, pendendam dan lebih mudah melihat sisi negatif, suka bergaul dan tidak suka menjadi perhatian. Tetapi kebanyakan mereka adalah pengusaha yang hebat.

Plegmatis adalah orang yang penyabar, suka mencari solusi tercepat, teratur, selera humor-nya lebih sarkasme, dan mudah bergaul, tidak suka hal baru, lebih menjadi penonton.

Menurut saya tipe-tipe yang diutarakan oleh Hippocrates ini masih banyak yang terlihat ambigu dan agak sulit di bedakan satu sama lain. Namun begitu, masih terlihat ciri khas dari masing-masing kepribadiannya.

B. 16 Macam Kepribadian Manusia

16 kepribadian ini di ungkapkan oleh Isabel Briggs Myers, yang kemudian dia mengembangkan sebuah psikotes untuk ke-16 tipe kepribadian itu. Tes tersebut dinamakan MBTI (Myers-Birggs Type Indicator). Tes psikologi ini bekerja dengan melihat bagaimana manusia menentukan keputusannya dan cara pandangnya terhadap dunia.

Psikotes ini dirancang 1940, tes ini di fungsikan untuk mengukur kecerdasan, bakat, dan tipe kepribadian seseorang. Yan intinya tujuan kita mempelajari ini adalah untuk mengetahui ke 16 tipe kepribadian menurut Briggs Myers ini.

Karena terlalu banyak, alangkah baiknya kalo kita pelajari saja inti pokok dari ke 16 nya. Hal ini tentunya juga baik untuk Anda yang belajar psikologi kepribadian, sehingga tidak melulu textbook tetapi juga melatih pemahaman secara bawah sadar.

16 itu di dapat dari kombinasi dari 4 dimensi, setiap dimensi memiliki dua kemungkinan sebagaimana berikut ini:

Pemusatan Perhatian

Pada dimensi ini ada dua kemungkinan yaitu Introvert (I) atau Ekstrovert (E).

Memahami Informasi

Dalam memahami informasi dari luar manusia memiliki dua sifat, yaitu memahami dengan informasi-informasi yang diterima dan di nalar dengan pikiran. Seperti sebuah sensor pada robot. Sensing (S).

Atau dia lebih mengedepankan feeling, intuisi. Intuition (N) .

Menyimpulkan dan Memutuskan

Dalam mengambil keputusan atau menyimpulkan sesuatu seseorang bisa lebih sering menggunakan pikiran. Thingking (T).

Atau lebih sering mengambil keputusan berdasarkan perasaan. Feeling (F).

Pola Hidup

Pola kebiasaan manusia hidup bisa teratur dan terencana. Judging ( J)

Atau lebih terbuka dan menerima kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Percieving (P)

Nah Anda bisa mengombinasikan setiap kemungkinan yang terjadi dari keempat dimensi tersebut. Saya lebih suka mengamati daripada memberikan tes tertulis untuk menentukan tipe kepribadian seseorang.

Berikut daftar lengkapnya,

C. Teori Kepribadian Ala Bacapikiran.com

Saya sendiri secara tidak sengaja menemukan teori ini, akan tetapi tidak begitu yakin apakah belum ada yang mempublikasikannya lebih dahulu. Jadi harap Anda anggap sebagai materi sharing saja antara kita berdua.

Mengetahui tipe kepribadian seseorang dengan alam bawah sadar.

Cara ini bisa Anda terapkan untuk mengenal lebih dalam seseorang yang baru Anda temui dengan instan. Seakan-akan Anda bisa mengetahui keseluruhan sifatnya.

Berikut penjelasannya.

Tentunya Anda pernah merasakan bertemu orang yang mirip dengan teman Anda, bukan?

Jadi teorinya adalah memanfaatkan hal ini, dengan menggunakan database yang tersimpan di otak bawah sadar kita.

Setelah saya amati berulang kali, ternyata kita menentukan seseorang itu mirip dengan orang lain tidak hanya dengan wajahnya tetapi lengkap dengan tingkah lakunya, karakternya, sifatnya dan kepribadiannya. Secara tidak sengaja hal itu telah di proses oleh otak bawah sadar Anda.

Jadi, semakin Anda merasa yakin orang itu mirip dengan orang yang sudah Anda kenal sebelumnya. Saya jamin dia memiliki sifat yang sangat hampir sama. Bahkan bisa sama persis.

Jadi kesimpulannya, biarlah intuisi pikiran kita yang bekerja jika kita mendapati seseorang yang mirip. Gunakan itu sebagai keuntungan Anda untuk mengenalnya.

Bahkan anda bisa seakan-akan menebak sifatnya. Terserah Anda.

Sampai di sini semoga Anda bisa  belajar lebih lagi mengenai kepribadian manusia dan bagaimana cara bersikap dengan orang berdasarkan kepribadiannya.

Source
https://bacapikiran.com/belajar-psikologi-kepribadian/

5 Ways To Talk Like A Very Smart Person


Sometimes, especially when talking to those we deem smarter than ourselves, we long for a heightened level of intelligence in order to contribute more meaningfully to the conversation.

While some may be content to use their existing knowledge and hope for the best, others may wish to take things a step further and try to sound smarter than they are.

To convince people you’re smarter than you really are, you’ll want to ensure you come across as if you know what you’re talking about.

Furthermore, the way you carry yourself and express your opinions are also an important factor when attempting to sound smarter.

To begin with, confidence is key. If you look and act as if you know exactly what you’re talking about, you’ll likely be perceived as so. To do this, try avoiding blank, filler words such as ‘um’. It’s perfectly acceptable to pause if you’re not sure how to proceed.

Talk slowly, remain calm and think before you speak. Before you know it, you’ll have everyone believing you’re the smartest person in the room.

Another technique is to emphasize the facts you already know. Over exaggerate the information you have, placing more importance on each fact than it may really deserve. Your enthusiasm will get the conversation moving and you may find you’re able to learn from other peoples’ contributions.

To end the conversation, make sure you slot in a meaningful last word. Getting the final word means your comments will remain fresh in the minds of your peers. If you reiterate your ideas to sum up, they’ll remember the facts, making you sound like you know just what you’re talking about.

There are a range of different ways to enhance your speaking manner in order to sound like the real deal. Some suggestions may be more effective than others, but there’s a way for every pseudo intellectual to jump on board the smarter bandwagon.

Pick Up a Few Foreign Phrases

People who speak several languages are, of course, known for being rather intelligent, however you don’t need to be fluent in order to reap the benefits and attention given to skilled polyglots.

Learning a few simple phrases, even from a vacation guidebook, in a number of different language will help you come across as smarter and more cultured than your peers.

Just don’t try it on anyone who speaks more of the language than you do, as your cover will quickly be blown! To avoid this, try learning phrases in an obscure language. Many people speak a good amount of Spanish, French or German, yet you’re not as likely to meet someone fluent in Khoisan – a language still spoken today in remote areas of Central Africa, despite it being one of the oldest language on the continent

Source

http://www.psychologium.com/5-ways-to-talk-like-a-very-smart-person/

Was and were

Penggunaan Was dan Were Dalam Bahasa Inggris – Was dan were adalah kata kerja bentuk kedua dari kata kerja be (to be)Was dan were hanya digunakan pada beberapa tense saja, lebih tepatnya hanya digunakan pada simple past tensepast continuous tense, dan past future tense. Dan perlu diketahui bahwa was dan were pada dasarnya adalah kata kerja bantu, untuk membahas lebih lanjut materi ini, saya sarankan teman-teman belajar terlebih dahulu materi kata kerja yang meliputi kata kerja utama dan kata kerja bantu.

Penggunaan Was dan Were Dalam Simple Past Tense
Rumus yang digunakan dalam simple past tense adalah sebagai berikut :
S + was/were + non.verbS + Verb2Kita akan menggunakan rumus yang pertama ketika tidak ada kata kerja utama dalam sebuah kalimat. Sebagai contoh :
I was busy yesterday. (saya sibuk kemarin.)I was not busy yesterday. (saya tidak sibuk kemarin.)Was Dina busy yesterday? (apakah Dina sibuk kemarin?)Was Dina not busy yesterday? (apakah Dina tidak sibuk kemarin?)We were in the class. (kami berada di kelas.)We were not in the class. (kami tidak berada di kelas.)Were they in the class? (apakah mereka berada di kelas?)Were they not in the class? (apakah mereka tidak berada di kelas)Baca selengkapnya materi simple past tense.

Kemudian untuk rumus yang kedua tentu kita tidak perlu menggunakan was dan were. Sebagai contoh :
Dina visited Papua last month (Dina mengunjungi Papua bulan kemarin)I went to Kuningan Plaza last night (Saya pergi ke Kuningan Plaza tadi malam)

Penggunaan Was dan Were Dalam Past Continuous Tense
Rumus yang digunakan dalam past continuous tense adalah S + Was/were + Verb.ing.
Sebagai contoh :
Shinta was watching TV. (Shinta sedang menonton TV.)Shinta was not watching TV. (Shinta tidak sedang menonton TV.)Was Shinta watching TV? (Apakah Shinta sedang menonton TV?)Was Shinta not watching TV? (Apakah Shinta tidak sedang menonton TV?)They were working. (Mereka sedang bekerja.)They were not working. (Mereka tidak sedang bekerja.)Were they working? (Apakah mereka sedang bekerja?)Were they not working? (Apakah mereka tidak sedang bekerja?).

Penggunaan Was dan Were Berdasarkan Subjeknya
Penggunaan was dan were dalam kedua tenses diatas sangat tergantung dengan subjeknya, maksudnya kita akan menggunakan was atau were. Tidak semua subjek dapat menggunakan was, begitu juga tidak semua subjek dapat menggunakan were.

Untuk mengetahui mana subjek yang menggunakan was atau were, coba kalian perhatikan tabel dibawah ini :
SubjekWas/were
I Was, You Were,She Was, He Was, It Was, We Were, They Were, Girl Was, Girls Were, Teacher Was, Teachers Were, Budi (nama orang)Was, Shinta (nama orang)Was Etc…
*Was dan were juga dapat digunakan dalam conditional sentence type 2. Namun penggunaan were lebih umum digunakan daripada was. Dalam conditional sentence, were dapat digunakan untuk semua subjek, bahkan subjek seperti he, she, I, juga dapat menggunakan were. Silahkan search pada laman PetaSitus yang ada di menu paling atas blog ini untuk mencari materi conditional sentence type 2.

Subjek sendiri dapat berupa noun, pronoun, ataupun noun phrase. Kalian harus paham terlebih dahulu mengenai subjek, karena ini adalah salah satu langkah dasar untuk paham mengenai penggunaan was dan were.

Oke, sekian materi penggunaan was dan were dalam bahasa inggris yang dapat saya persembahkan kepada kalian, harapan semoga materi singkat ini dapat bermanfaat.

Source
https://belajarbahasainggrisonline-gratis.blogspot.co.id/2014/11/penggunaan-was-dan-were-dalam-bahasa-inggris.html?m=1

Gerund and infinitive

Sobat sudah tau kan apa itu Gerund dan Infinitive dalam pelajaran Bahasa Inggris? Jika kita lihat dari bentuk fisik atau tampilannya, perbedaan antara Gerund dan Infinitive sudah pasti terlihat dengan jelas dan tidak perlu dipusingkan lagi. Bagaimana tidak, Gerund merupakan bentuk Verb berakhiran –ing sedangkan Infinitive adalah bentuk “To + base verb”, sangat jauh berbeda kan. Lalu kenapa masih saja ada yang mencari penjelasan tentang beda penggunaan Gerund dan Infinitive dalam kalimat? Jawabannya adalah karena keduanya ternyata memiliki persamaan dalam hal fungsi. Nah kemiripan atau kesamaan inilah yang kemudian membuat sebagian orang menganggap keduanya bisa bebas digunakan secara bergantian, meski sebenarnya tidak selalu begitu.

Gerund dan Infinitive memiliki kesamaan, yaitu keduanya adalah bentuk verbal yang di dalam sebuah kalimat bisa berfungsi sebagai sebuah noun (kata benda). Dengan begini, baik Gerund maupun Infinitive, keduanya bisa menempati berbagai posisi noun dalam kalimat, misalnya saja seperti posisi subject, object serta object complement. Lalu dimanakah letak perbedaannya agar kita bisa tau kapan harus menggunakan Gerund dan kapan harus menggunakan Infinitive? Nah, jika sobat memiliki pertanyaan yang sama, kali ini kami ingin membagikan sebuah cara mudah untuk mengingat perbedaan antara gerund dan infinitive.


Cara Mudah Untuk Mengingat Perbedaan Gerund Dan Infinitive

INILAH PERBEDAAN ANTARA GERUND DAN INFINITIVE

Sebelum kita masuk kedalam pembahasan mengenai perbedaan Gerund dan Infinitive, ayo kita coba ingat kembali pengertian serta beberapa contoh

Gerund adalah salah satu bentuk verb yang berakhiran –ing, yang biasa disebut juga dengan verb –ing dan berfungsi sebagai noun. Beberapa contoh Gerund misalnya: DrinkingSingingTravelingStudyingWalking dan masih banyak yang lainnya. Kita bisa merubah semua action verb menjadi bentuk –ing atau Gerund ini.


Tips Dalam Membentuk Sebuah Gerund (Verb + -ing)

Pada umumnya untuk membentuk sebuah verb menjadi Gerund kita hanya perlu menempelkan akhiran –ing pada kata kerja tersebut, seperti “Play” yang berubah menjadi “Playing”. Namun untuk beberapa kata tertentu, kita perlu melakukan sedikit penyesuaian, seperti misalnya:

1.Untuk verb yang berakhiran huruf “e”, hilangkan huruf “e” tersebut dan tambahkan akhiran –ing. Contohnya: Ride menjadi Riding.

2.Untuk verb yang berakhiran huruf “ie”, ganti huruf “ie” tersebut dengan huruf “y” kemudian tambahkan akhiran –ing. Contohnya: Die menjadi Dying.


Bagaimana sobat, mudah ya ternyata membuat sebuah Gerund. Selanjutnya kita akan membahas mengenai pengertian Infinitive.

Infinitive adalah bentuk verbalyang bisa berfungsi sebagai noun dalam kalimat. Pola dari Infinitive adalah “to + base verb”. Beberapa contoh Infinitive misalnya: to drinkto singto travelto studyto walk dan masih banyak contoh lainnya.


Itulah tadi sekilas pengetahuan dasar mengenai Gerund dan Infinitive. Keduanya memang berasal dari verb namun di dalam kalimat mereka akan berfungsi layaknya sebuah noun, bisa menempati posisi subject maupun object namun tidak pernah bisa menempati posisi main verb, contohnya: “I singing” atau “I to walk” , kedua contoh itu tidak benar karena bentuk Gerund dan Infinitive dalam contoh tersebut diletakkan di posisi main verb. Berikut ini adalah contoh penggunaan Gerund dan Infinitive yang benar.

Traveling is good for our body. – Gerund di posisi Subject.

(Bepergian itu baik untuk tubuh kita.)

I like singing. – Gerund di posisi Object.

(Saya suka menyanyi.)

I want to drink a glass of milk. – Infinitive di posisi Object.

(Saya ingin minum segelas susu.)

Oke, mungkin sobat sudah mengerti sekarang cara menggunakan Gerund dan Infinitive setelah melihat contoh di atas, karena sebenarnya contoh kalimat seperti yang kami tampilkan ini sudah sering sobat jumpai selama ini. Namun sampai disini sobat mungkin masih bertanya tanya, dimana letak perbedaan antara Gerund dan Infinitive itu. Nah, perlu kami beritahukan sobat, sebenarnya dalam beberapa keadaan memang keduanya bisa saling menggantikan tanpa menyebabkan perubahan makna. Namun terkadang ada juga saat dimana kita harus menggunakan salah satunya saja. Berikut ini telah kami kumpulkan aturan khusus untuk penggunaan Gerund dan juga Infinitive, kami harap setelahnya sobat akan paham tentang perbedaan keduanya.

TIGA ATURAN DALAM MENGGUNAKAN GERUND

Ikutilah tiga aturan berikut ini saat kamu berfikir ingin menggunakan Gerund dalam kalimat.

1.Subject = Gerund


Saat kamu ingin membuat suatu aksi menjadi subject kalimat, sebaiknya gunakanlah Gerund. Penggunaan Infinitive sebagai subject sebenarnya boleh saja, namun ternyata hal ini dianggap sangat formal dan tidak umum.

Contoh Penggunaan Gerund Sebagai Subject

Singing is one of my hobby.

(Menyanyi adalah salah satu hobi saya.)

2.Preposition + Gerund


Umumnya, jika ada sebuah preposition dalam kalimat, maka setelahnya gunakanlah Gerund. Namun untuk beberapa preposition seperti except dan but terkadang Infinitive juga bisa digunakan.

Contoh Penggunaan Gerund Setelah Preposition

I thought about sleeping in my brother’s room tonight.

(Saya memikirkan tentang tidur di kamar kakak saya malam ini.)

3.Verb + Gerund


Ada beberapa verb yang hanya bisa diikuti oleh Gerund. Untuk yang satu ini, satu satunya cara terbaik adalah dengan menghapalkan daftar verb yang diikuti oleh Gerund. Beberapa yang paling umum misalnya: adviseavoidenjoyfinish, dan quit.

Contoh Verb Yang Diikuti Gerund

Maya avoid making mistake for the second time.

(Maya menghindari membuat kesalahan untuk kedua kalinya.)

TIGA ATURAN DALAM MENGGUNAKAN INFINITIVE

Ikutilah tiga aturan berikut ini saat kamu berfikir ingin menggunakan Infinitive dalam kalimat.

1.Adjective + Infinitive


Setelah sebuah adjective (kata sifat) umumnya yang kita gunakan adalah sebuah Infinitive. Dalam beberapa kondisi penggunaan Gerund bisa saja terjadi tapi ternyata pemakaian Infinitive dalam situasi ini selalu dianggap sebagai pilihan terbaik.

Contoh Penggunaan Infinitive Setelah Adjective

It was useful to learn foreign language like English.

(Hal yang berguna mempelajari bahasa asing seperti Bahasa Inggris.)

2.Noun + Infinitive


Jika main verb memiliki sebuah object baik dalam bentuk noun ataupun pronoun, maka hampir selalu diikuti oleh sebuah Infinitive daripada sebuah Gerund.

Contoh Penggunaan Infinitive Setelah Noun

My father asked me to help him.

(Ayah saya meminta saya membantu nya.)

3.Verb + Infinitive


Ada beberapa verb yang hanya bisa diikuti oleh Infinitive. Untuk yang satu ini, satu satunya cara terbaik adalah dengan menghapalkan daftar verb yang diikuti oleh Infinitive. Beberapa yang paling umum misalnya: askchoosedecidegetneed, dan want.

Contoh Verb Yang Diikuti Infinitive

He decided to go to United States next month.

(Dia memutuskan untuk pergi ke Amerika bulan depan.)

Nah, itulah tadi beberapa aturan khusus untuk penggunaan Gerund dan juga Infinitive. Sebelum kita akhiri artikel kali ini, kami ada sedikit tambahan informasi. Ternyata, beberapa verb bisa diikuti baik oleh Gerund maupun Infinitive. Namun, dalam prosesnya,ada yang menyebabkan perbedaan makna dan ada pula yang tidak. Mari kita bahas sebentar.

Beberapa verb berikut ini bisa diikuti oleh Gerund dan Infinitive tanpa menyebabkan perbedaan makna. Verb tersebut diantaranya: likelovehatebegincontinuepreferstart, etc. Perhatikan contoh penggunaannya dalam kalimat berikut ini:

Mr. Eko likes watching movie.

Mr. Eko likes to watch movie.

Sedangkan verb berikut ini meski bisa diikuti oleh Gerund dan Infinitive, namun akan menyebabkan perbedaan makna antara keduanya. Verb tersebut diantaranya: forgetrememberstop, etc. Perhatikan contoh penggunaannya dalam kalimat berikut ini:

Mr. Isman stops smoking. (subject berhenti merokok dan dianggap tidak merokok lagi.)

Mr. Isman stops to smoke. (subject berhenti dari suatu kegiatan untuk merokok.)


Source

http://www.bigbanktheories.com/cara-mudah-untuk-mengingat-perbedaan-gerund-dan-infinitive/

Passive Voice

1. Pengertian

Passive voice atau "kalimat pasif" adalah kalimat yang subjeknya justru dikenai pekerjaan bukan melakukan pekerjaan. Secara mudah dapat kita identifikasikan dengan kalimat yang predikatnya bermakna di- atau ter-. Perhatikan perbandingan kalimat aktif dan pasif di bawah ini:

a. Ani ate apel. (aktif)

b. Apple was eaten by Ani. (pasif)

Pada kalimat di atas, (a) adalah kalimat aktif ditandai dengan subjek Ani melakukan pekerjaan, yaitu makan. Sedangkan pada kalimat (b) adalah kalimat pasif ditandai dengan subjek Apple justru dikenai pekerjaan atau dengan kata lain subjek kalimat justru menjadi korban dari objek. Pada hal ini, subjek Apple menjadi korban objek Ani yaitu: dimakan; was eaten.

2. Pola Kalimat passive voice

Secara mudah dapat saya katakan bahwa rumus atau pola kalimat passive voice adalah:

Kata kerja "be" + "past participle"

Be di sini bisa berbentuk be itu sendiri atau varian lainnya yaitu is, am, are, was, were, being, dan been. Sahabat harus tahu betul jenis-jenis be apa saja dalam bahasa Inggris dan cara membedakan penggunaanya. Sahabat bisa baca perbedaan antara be, been, dan being dan tentang "past participle"

Jadi bisa saya katakan pola kalimat sederhana dari passive voice adalah

"be" + "past participle"

dengan bentuk lebih lengkapnya adalah:

be/to be/is/am/are/was/were/been/being + "past participle"

Source
https://m.belajarbahasa.id/artikel/dokumen/347-passive-voice-2017-05-05-04-39?device_view=mobile